Teks Berjalan


HIDUP PENUH DENGAN PERJUANGAN <> ORANG-ORANG MENCARI UANG UNTUK KEBUTUHAN HIDUP <> YANG KITA CARI SEBENARNYA RIZKI DARI ALLAH BUKAN UANG <> ITULAH GUNANYA PERJUANGAN <> BERJUANG HIDUP UNTUK MENCARI RIDHO ALLAH <> MENCARI RIZKI DARI ALLAH <> MENCARI SESUATU YANG DI TAKDIRKAN OLEH ALLAH SWT... <> TERIMA KASIH <> eastpresmataram.blogspot.com

Selasa, 26 April 2011

Film “?”: Apa Maunya?


Soal akidah, di antara Tauhid Mengesakan Allah, sekali-kali tidaklah dapat dikompromikan atau dicampur-adukkan dengan syirik. Tauhid kalau telah didamaikan dengan syirik, artinya ialah kemenangan syirik.”

(Prof. Hamka, dalam Tafsir al-Azhar)

PERLU digarisbawahi, saat menonton film “?” (Tanda Tanya) pada tayangan perdana, 6 April 2011 lalu, saya adalah seorang Muslim. Saat memberikan komentar dan memberikan catatan kritis ini, saya juga tetap Muslim, dan saya menggunakan perspektif Islam dalam menganalisis film “?”. Sebagai Muslim, saya telah berikrar: "Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah."

Dengan syahadat Islam itu, saya bersaksi, saya mengakui, bahwa Tuhan saya adalah Allah. Tuhan saya bukan Yahweh, bukan Yesus, bukan Syiwa. Tuhan saya Satu. Tuhan saya tidak beranak dan tidak diperanakkan. Saya mengenal nama dan sifat Allah bukan dari budaya, bukan dari hasil konsensus, tapi dari al-Quran yang saya yakini sebagai wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad saw. Karena itu, sejak dulu, dan sampai kiamat, saya dan semua orang Muslim memanggil Tuhan dengan nama yang sama, Allah, yang jelas-jelas berasal dari wahyu.

Dia Richardson

بسم الله الرحمن الرحيم

Kali ini saya akan memposting story(cerita) orang-orang yamg mendapat hidayat dan panggilan untuk memeluk dienul Islam. semoga dengan cerita ini kita bisa mengambil hikmah dan merenung, bagaimana orang-orang ini sangat mencintai agama "Islam" . walaupun keluarga serta lingkungan di sekitarnya akan sangat membencinya mereka tetap teguh untuk mempertahankan agama yang baru dipeluknya. "apakah kita tidak malu dengan mereka..?" kita yang sudah islam dari kecil malah malas-malasan dalam beribadah, "afala tatafakaruun....?"

LOS ANGELES - Hidayah bisa datang dari mana saja.


Bagi Dia Richardson, hidayah datang saat ia menghadiri pernikahan sahabat temannya di sebuah masjid. Saat dia datang, dia mengenakan baju pesta terbaiknya, dengan potongan rok mini. "Kaki adalah aset terbaikku." ujarnya, saat sang teman, Shabazz Khadijah, mengingatkan untuk mengenakan rok panjang.

Ini adalah pertama kalinya ia berada di dalam sebuah masjid. Penghormatan dengan upacara sederhana dan doa-doa yang beresonansi di ruang berkubah, menggetarkan hatinya. Bahkan, anaknya yang biasanya tak bisa diam turut takzim menyimak. "Itu kali pertama aku ikut melafalkan - dan bisa - kalimat bismillahirrahmanirrahim," ujarnya.


Aminah Assilmi

بسم الله الرحمن الرحيم

Subhanallah.....! itu kata yang tepat setelah kita menyimak kisah seorang Mualaf ini, ternyata seberat-beratnya cobaan atau musibah yang kita terima akan berubah menjadi sebuah Nikmat yang tak ternilai jika kita tetap teguh dan ta'at pada Allah swt. "ana ma'a abdhi ma dzakaronii wa takharrokhot bii syafatahu"


Tak banyak orang yang mengenal Aminah Assilmi. Ia adalah Presiden Internasional Union of Muslim Women yang telah meninggal dunia pada 6 Maret 2010, dalam sebuah kecelakaan mobil di Newport, Tennesse, Amerika Serikat.