Teks Berjalan


HIDUP PENUH DENGAN PERJUANGAN <> ORANG-ORANG MENCARI UANG UNTUK KEBUTUHAN HIDUP <> YANG KITA CARI SEBENARNYA RIZKI DARI ALLAH BUKAN UANG <> ITULAH GUNANYA PERJUANGAN <> BERJUANG HIDUP UNTUK MENCARI RIDHO ALLAH <> MENCARI RIZKI DARI ALLAH <> MENCARI SESUATU YANG DI TAKDIRKAN OLEH ALLAH SWT... <> TERIMA KASIH <> eastpresmataram.blogspot.com

Selasa, 15 November 2011

Kata-kata Habiburrahman dalam Mihrab Cinta

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bismillaah, alhamdulillaah, wash shalaatu wassalaamu'ala rasuulilla

Dalam hidup ini tak ada yang lebih saya cintai dari Allah dan Rasul-Nya. Lakal hamdu wasy syukru ya Rabb. Duhai Tuhanku, kepada-Mu hamba bersimpuh, hamba sangat bersyukur telah Engkau anugerahi rasa cinta yang indah ini.Rasa cinta yang indah inilah yang membuat saya merasa hidup ini dengan segala suka dan dukanya terasa indah. Saya merasa bahwa Allah begitu menyayangi dan mencintai saya dengan segala nikmat yang telah diberikan kepada saya.

Nikmat yang saya sadari maupun yang  tidak saya sadari. Selain nikmat rasa cinta kepada Allah  dan Rasul-Nya, nikmat yang rasakan sangat agung adalah nikmat indahnya mengenal Islam. Islam, yang ruhnya adalah ruh cinta kepada  semesta alam.
Saya merasa bahwa Allah begitu menyayangi dan mencintai saya dengan segala anugerah yang telah diberikan kepada saya. Di antara anugerah yang membuat saya merasa begitu disayang Allah adalah anugerah suka membaca dan menulis. Dengan banyak membaca saya semakin mengenal Allah, semakin  mengenal Rasul-Nya, semakin mengenal sifat dan jati diri orang-orang besar yang saleh dan mulia.
Dengan membaca saya merasakan bisa melipatruang dan waktu. Saya bisa merasakan hidup di pelbagai  tempat dan saat. Saya bisa menghayati pelbagai macam perasaan jiwa. Saya bisa merasakan ketulusan Abu Bakar saat menemani hijrah Baginda Rasul. Saya bisa merasakan dahsyatnya doa Baginda Nabi saat berdoa sambil menangis menjelang Perang Badar. Saya bisa merasakan kesedihan kota Madinah saat Rasulullahwafat. Saya bisa merasakan rasa pilu tiada tara saat
Sayyidina Husein, cucu Rasulullah Saw. dibantai di Karbala. Saya bisa merasakan semangat Imam Bukhari saat bertahun-tahun mengembara mengumpulkan hadishadis sahih. Saya bisa merasakan kobaran keberanian tiada tara saat mendengarkan pidato Thariq bin Ziyad saat membakar kapal-kapal tentaranya begitu menginjaktanah Andalusia.
Dengan membaca saya bisa merasakan indahnya musim semi di Istana Al Hamra. Saya bisa merasakan dahsyatnya rasa rindu Majnun pada Laela. Saya bisa mencium aroma darah yang menggenang di Kota Baghdad karena pembantaian yang dilakukan oleh Tentara Tartar. Saya juga merasakan aroma yang samaketika Amerika melakukan pembantaian yang sama di Baghdad. Saya bisa merasakan perasaan hancur seorang ayah di Palestina yang anak kesayangannya ditembak mati di pangkuannya oleh Tentara Israel, seperti yang dialami ayah Muhammad Al Dorrah. Saya bisa merasakan ketegangan hidup bergelut dengan laut dan ikan hiu sendirian berhari-hari dan bermalam-malam seperti yang dialami Pak Tua dalam The Old Man and The Sea. Saya bisa merasakan rasa patriot tiada tara yang dirasakan oleh Soekarno dan Hatta saat memproklamirkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Itulah setetes perasaan yang saya dapat dari membaca. Masih ada ribuan perasaan dan pengalaman dari membaca yang tidak mungkin saya ceritakan di sini. Inilah satu anugerah yang saya rasakan sangat indah, saya rasakan betapa Tuhan sangat mencintai saya. Dan dengan menulis saya merasakan kenikmatan yang tidak kalah dengan kenikmatan membaca. Dengan menulis saya bisa menciptakan perasaan saya sendiri. Saya bisa mengajak jiwa saya semangat, bahagia, sedih,
haru, bergetar dan lain sebagainya. Dan saya bisa mengajak orang lain merasakan apa yang saya rasakan.
Dengan menulis saya bisa mengajak jiwa saya semangat ketika sedang melemah. Saya bisa mengajak jiwa saya optimis memandang terang cahaya ketika sedang merasa sedih dan redup. Dengan menulis saya seolah bisa mengobati diri saya sendiri ketika saya sedang sakit. Dan dengan menulis saya merasa lebih berdaya. Saya merasa menemukan ruang yang pas untuk mengajak diri sendiri dan orang lain berusaha menjadi lebih baik dan berdaya.
Dan dengan menulis saya merasakan betapa Tuhan begitu mencintai saya. Allahu akbar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar